Profil Ayy

Foto saya
Ngayogyakarta Hadiningrat, Indonesia
Seorang Mahasiswi, dari tanah perantauan, menuju Kota pelajar untuk "mengubah diri dan nasib" Remember :: all right, Kita mungkin menua dengan berjalannya waktu itu hal yang wajar, tetapi belum tentu membijak. Kita lah yang harus merubah diri kita sendiri. So, Be wise when u say anything u wanna say;) share smile, share love, share...all positive things:)

Selasa, 23 April 2013

In My Mind



Aku harus bicara apa tentang engkau kekasihku? Engkau menyuruhku mendeskripsikan tentang dirimu, sedangkan pikiranku penuh dengan dirimu, lalu bagaimana aku mampu melontarkan kata-kata indah untukmu? Tetapi aku akan mencoba memulai dengan kalimat-kalimat sederhana.

Engkau adalah kekasihku, 
yah.. namamu adalah "Ayu Murdaningrum", yang ku temui sejak satu tahun yang lalu, yah selama itu, engkau membuatku mabuk dalam ketidak pastian, terkadang engkau membuat aku bahagia dengan kejutanmu yang sangat luar biasa. Engkau membuat aku bahagia dengan canda sederhana dan senyum yang begitu tulus sempurna. Kadang engkau membuat aku gemas dengan sikapmu yang layaknya anak-anak, engkau membuat aku gemas jika engkau bersikap bak perawan desa yang tidak mengerti tentang kerasnya dunia. Kadang engkau mebuat aku terpana dengan sikapmu yang sederhana, namun bertindak bagai putri yang duduk di singgasana. Kadang engkau membuat aku tertegun dengan sikapmu yang begitu anggun, engkau berkata dengan penuh cinta dan kehalusan, engkau berkata dengan kebijaksanaan para dewa kayangan. Kadang engkau juga membuat aku kecewa ketika keinginan kita tak sekata, kadang engaku membuat aku cemburu ketika engkau berbuat tak seperti yang ku mau, kadang engkau juga membuat aku marah ketika jalan kita memang sudah tak searah.

Tapi kasih, dengarkanlah aku dengan rohmu, dan maafkanlah aku dengan jiwamu, jika aku seringkali marah padamu dengan alasan pasti ataupun tidak pasti, namun semua itu ku lakukan karena aku sangat sayang padamu, dan jika aku boleh berkata jujur layaknya burung kedasih yang bernyanyi di pagi hari, bercerita tentang mimpi dan harapan. Aku sangatlah menyesal ketika harus memarahimu bagaikan raja yang menghardik para pendusta, aku serasa ingin meneteskan air mata jika engkau meneteskan air mata dari sepasang mata bulatmu, air matamu bagaikan salju yang membuat beku lidah dan saraf ku. Ketika engkau meneteskan air mata, di saat itulah hatiku berterik karena cercaan jiwaku yang membuatmu meneteskan mutiara-mutiara semesta. Di saat itulah batinku tertekan oleh cacian dewa-dewa. Dan dadaku sesak atas penghakiman semesta. Maafkanlah aku kasih, aku sangat menyesal tentang semua itu.

Hal yang pasti ku tau, Engkau begitu sabar menghadapiku, bahkan sangat sabar. Inilah yang harus ku ceritakan pada semesta, kan ku kabarkan pada dunia, kebanggaanku kepadamu yang begitu setia menerima dan memaklumiku. Ini lah yang akan ku sampaikan kepada penduduk langi dan bumi. Dan syukur yang tiada tara karena engkau disampingku. Sikapmu yang begitu sederhana membuat aku semakin cinta. Dan kesetiaan, kesabaran,serta kejujuranmu membuat aku yakin, “ini lah perempuan yang diciptakan Tuhan untukku”.
Lalu apa kesimpulannya? Sikapmu susah ku simpulkan secara pasti kasih, tapi satu hal yang pasti “aku sangat mencintaimu”. 


                                              







created by : Sayangku yang Terkasih "Papah"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar