Profil Ayy

Foto saya
Ngayogyakarta Hadiningrat, Indonesia
Seorang Mahasiswi, dari tanah perantauan, menuju Kota pelajar untuk "mengubah diri dan nasib" Remember :: all right, Kita mungkin menua dengan berjalannya waktu itu hal yang wajar, tetapi belum tentu membijak. Kita lah yang harus merubah diri kita sendiri. So, Be wise when u say anything u wanna say;) share smile, share love, share...all positive things:)

Minggu, 22 Mei 2011

Manusia dan Simpanse Tidak Terlalu Dekat

Seiring perkembangan masa, topik mengenai ini pun tak henti-hentinya meroket hingga menjadi konsumsi publik yang memunculkan banyak argumen dari kalangan awam.
Wow.. Makin penasaran deh, eits.. Tenang guys. Kali ini aku pengen naruh tulisan yang aku kutip dari sebuah sumber informasi media cetak yang cukup exis (bapak/ibu redaksi.. Izin ya buat ngutip ni artikel)

Manusia makhluk yang amat unik, lebih dari yang kita duga selama ini, berdasarkan temuan terbaru yang membandingkan kode genetik (DNA) manusia dengan simpanse. Telah lama penelitian sejumlah ahli biologi molekuler menyimpulkan bahwa 98,5% DNA kita sama dengan simpanse, tetapi tampaknya itu tak benar. Faktanya, kode genetik simpanse tak sampai 95% yang sama dengan kita. Kesimpulan terbaru itu berasal dari penelitian ROY BRITTEN, pakar biologi molekuler dari California Institute of Technology.
BRITTEN bersama sejawatnya DAVE KOHNE memulai penelitian itu sejak 10 tahun silam dengan membandingkan DNA manusia dan simpanse. Teknik yang mereka gunakan terhitung istimewa karena berhasil mengambil beberapa tipe variasi basa tunggal yang berbeda istimewa dari manusia dan simpanse.
Mereka menemukan, ada rangkaian gen gen tertentu yang tersisip dalam kode genetika manusia, tetapi tidak ditemukan pada simpanse. Demikian pula sebaliknya. BRITTEN menduga lenyapnya kode genetika itu memberikan perbedaan lebih signifikan di antara keduanya pada tingkat genetik.
BRITTEN menemukan total perbedaan antara manusia dan simpanse dalam rangkaian DNA diperkirakan mencapai 5,4%. Kendati begitu, BRITTEN yakin bahwa 95% kesamaan kode genetik itu merupakan perhitungan yang mendekati "sempurna". Penelitian itu juga mengungkapkan bahwa sedikitnya perbedaan antara gen manusia dan simpanse itu menunjukan manusia menjadi lebih mudah terserang penyakit menular. "Fakta menunjukan adanya daya tahan tubuh simpanse terhadap berbagai penyakit manusia, seperti HIV/AIDS dan MALARIA."
kata BRITTEN, "semestinya manusia hanya berbagi 19 dari setiap 20 gen simpanse, dari yang diperkirakan selama ini (99-100%). "

(Sumber:KORAN TEMPO,2002)

Jumat, 20 Mei 2011

komet dan kehancuran

mitos-mitos komet :
1. Tragedi terbunuhnya sang penguasa besar bangsa Romawi, Julius Caesar. Hal itu berkenaan dengan kemunculan si 'Rambut Panjang' di langit sebelum terjadinya peristiwa mengenaskan tersebut.
2. Di daratan Inggris, komet Halley juga dikaitkan dengan peristiwa kelam 'Black Death' kematian besar-besaran akibat wabah sampar yang menyerang daratan Eropa.
3. Bangsa Inca di Peru. Penampakan komet telah menggiring mereka ke ladang pembantaian yang dilakukan pasukan penjelajah asal Spanyol di bawah pimpinan Francisco Pizarro.
4. Bangsa Cina di zaman dinasti Han sudah membuat atlas komet karena dalam keyakinan mereka kaisar yang tidak lain adalah Putera Langit harus melangsungkan pemerintahan di Bumi dalam keharmonian dengan keteraturan yang teramati di angkasa.
5. Munculnya komet Ikeya-Seki pada tahun 1965 di kaitkan dengan terjadinya pemberontakan bersenjata di akhir masa berkuasanya orde lama.