Profil Ayy

Foto saya
Ngayogyakarta Hadiningrat, Indonesia
Seorang Mahasiswi, dari tanah perantauan, menuju Kota pelajar untuk "mengubah diri dan nasib" Remember :: all right, Kita mungkin menua dengan berjalannya waktu itu hal yang wajar, tetapi belum tentu membijak. Kita lah yang harus merubah diri kita sendiri. So, Be wise when u say anything u wanna say;) share smile, share love, share...all positive things:)

Selasa, 04 Oktober 2011

KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK

KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK
( K D P K )



Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah KDPK
Tahun Ajaran 2011/2012






Disusun Oleh : AYU MURDANINGRUM
NIM : 110176
Kelas : I D (PERGIWO)
Dosen Pembimbing : EKA NUR RAHAYU, S.SiT






Topik pembahasan, meliputi :

A. Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri

B. Pemenuhan Kebutuhan Posisi, Ambulasi, dan Mobilitas

C. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur

D. Pemenuhan Kebutuhan Psikologi dan Rasa Nyaman



A. Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri


 Pengertian

Merupakan salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisinya.


 Faktor- faktor yang Mempengaruhi

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi aspek kebersihan diri diantaranya, meliputi :

a. Perawatan diri/mandi (kebersihan)
Kurang perawatan diri/mandi adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
b. Perawatan diri/mengenakan pakaian
Kurang perawatan diri/berpakaian adalah gangguan kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.
c. Perawatan diri/makan
Kurang perawatan diri/makan adalah gangguan kemampuan untuk menunjukan aktivitas makan.
d. Perawatan diri/toiletting
Kurang perawatan diri/toiletting adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas toiletting sendiri.
e. Pengetahuan
f. Prasangka
g. Kebiasaan
h. Kesukaan
i. Ekonomi


 Cara Mengatasi

Dalam menjalankan aktifitas yang padat dalam keseharian kita. Kita perlu menjaga kesehatan kita agar kita tetap sehat dan bugar jasmani maupun rohani. Karena dalam setiap aktifitas kita yang padat dan dalam keadaan sehat maka kita cenderung akan melupakan tentang menjaga kesehatan bagi rohani maupun jasmani kita. Terlalu penting dalam menjaga kesehatan kita, karena banyak orang diluar sana yang rela berkorban jutaan rupiah hanya karena menginginkan kesehatan (makanya bisa dibilang sehat itu mahal). Dalam menghadapi pola kita yang sering lalai menjaga kesehatan, kami akan memberi solusi agar pola dalam keseharian kita menjadi pola
hidup yang sehat. Aktivitas daan kegiatan tersebut termasuk dalam penerapan pola hidup sehat.






B. Pemenuhan Kebutuhan Posisi, Ambulasi, dan Mobilitas


 Pengertian

Ambulasi merupakan upaya seseorang untuk melakukan latihan jalan atau berpindah tempat. Sedangkan, mobilitas merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak dengan bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya.
• PENGATURAN POSISI
Pengaturan posisi yang dapat dilakukan pada pasien ketika mendapatkan asuhan, seperti:
a. Posisi Fowler
Posisi setengah duduk atau duduk, bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Untuk fowler(45°-90°) dan semifowler(15°-45°). Dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan, memfasilitasi fungsi pernapasan, dan untuk pasien pasca bedah.
b. Posisi Sim
Posisi miring ke kanan atau ke kiri. Dilakukan untuk memberi kenyamanan dan untuk mempermudah tindakan pemeriksaan rectum atau pemberian huknah atau obat-obatan lain melalui anus.
c. Posisi Trendelenburg
Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki. Dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak, dan pada pasien shock dan pada pasien yang dipasang skintraksi pada kakinya.
d. Posisi Dorsal Recumbent
Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi(ditarik atau direnggangkan). Dilakukan untuk merawat dan memeriksa genetalia serta proses persalinan.


e. Posisi Litotomi
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Dilakukan untuk memeriksa genetalia pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.
f. Posisi Genu Pektoral
Posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian atas tempat tidur. Dilakukan untuk memeriksa daerah rectum dan sigmoid dan untuk membantu merubah letak kepala janin pada bayi yang sungsang


 Faktor- faktor yang Mempengaruhi

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi aspek pemenuhan kebutuhan posisi, ambulasi, dan mobilitas , diantaranya :
1. Gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi kemampuan mobilitas seseorang, karena gaya hidup berdampak pada perilaku atau kebiasaaan sehari-hari.
2. Proses penyakit/injuri. Proses penyakit dapat memengaruhi kemampuan mobilitas karena dapat memengaruhi fungsi sistem tubuh. Sebagai contoh, orang yang menderita fraktur femur akan mengalami keterbatasan pergerakan dalam ekstremitas bagian bawah.
3. Kebudayaan. Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi oleh kebudayaan. Sebagai contoh, orang yang memiliki budaya sering berjalan jauh memiliki kemampuan mobilitas yang kuat, sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan mobilitas (sakit) karena adat dan budaya tertentu dilarang untuk beraktivitas.
4. Tingkat energi seseorang. Energi adalah sumber melakukan mobilitas. Agar seseorang dapat melakukan mobilitas dengan baik, dibutuhkan energi yang cukup.
5. Usia dan status perkembangan. Terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada tingkat usia yang berbeda. Hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan dengan perkembangan usia.
6. Tingkat Kesadaran
7. Emosi
8. Status Metabolisme
9. Gangguan persepsi sensori
10. Informasi/komunikasi
11. Penggunaan antibiotik
12. Keadaan imunitas
13. Ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi sel darah putih
14. Status nutrisi
15. Tingkat pengetahuan


 Cara Mengatasi
Tindakan yang Berhubungan dengan Ambulasi dan Mobilitas :
1. Latihan Ambulasi
a. Duduk ditempat diatas tidur

Cara :
• Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badannya, dengan telapak tangan menghadap ke bawah
• Berdirilah di samping tempat tidur kemudian letakkan tangan pada bahu pasien
• Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang/bantal.


b. Turun dan berdiri

Cara :
• Atur kursi roda dalam posisi terkunci.
• Berdirilah menghadap pasien dengan ke dua kaki merenggang.
• Fleksikan lutut dan pinggang anda.
• Anjurkan pasien untuk meletakkan ke dua tangannya di bahu Anda dan letakkan kedua tangan Anda di samping kanan kiri pinggang pasien
• Ketika pasien melangkah ke lantai tahan lutut anda pada lutut pasien
• Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi
• Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi secara nyaman

c. Membantu berjalan

Cara :
• Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badan atau memegang tclapak tangan anda.
• Berdiri disamping pasien dan pegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien
• Bantu pasien untuk jalan
2. Membantu Ambulasi dengan Memindahkan Pasien

Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan dari tempat tidur ke branchard.


Cara :
• Atur branchard dalam posisi terkunci.
• Bantu pasien dengan 2-3 orang.
• Berdiri menghadap pasien.
• Silangkan tangan di depan dada.
• Tekuk lutut Anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.
• Orang pertama meletakkan tangan di bawah ieher/ bahu dan bawah pinggang, orang kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasicn dan orang ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.
• Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard.
• Atur posisi pasien di brachard.



C. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur


 Pengertian
• Istirahat :
Istirahat merupakan suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang
sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang nyaman untuk beristirahat bagi klien/pasien.
Menurut Narrow (1645-1967) terdapat enam kondisi seseorang dapat beristirahat :
Merasa segala sesuatu berjalan normal ; Merasa diterima ; Merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung ; Bebas dari perlukaan dan ketidak nyamanan ; Merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna ; Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkannya.

• Tidur :
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga (bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.

“Sleep is triggered by a complex group of hormones that are active in the main, and that respond to cues from the body itself and the environment. About 80 percent of sleep is dreamless, and is known as non-rapid eye movement (NREM) sleep. “

 Faktor- faktor yang Mempengaruhi
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi aspek pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur, diantaranya :

• Umur
Semakin bertambah umur manusia semakin berkurang total waktu kebutuhan tidur. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan dan fisiologis dari sel-sel dan organ, pada neonati kebutuhan tidur tinggi karena masih dalam proses adaptasi dengan lingkungan dari dalam rahim ibu, sedangkan pada lansia sudah mulai terjadi degenerasi sel dan organ yang mempengaruhi fungsi dan mekanisme tidur.
• Penyakit
Hal ini umumnya terjadi pada klien dengan nyeri, kecemasan, dispenea. Pada kasus penyakit akibat digigit nyamuk tse-tse. Juga pada kasus tertentu dengan klien gangguan hipertiroid.
• Motivasi
Niat seseorang untuk tidur mempengaruhi kualitas tidur seperti menonton, main game atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan penundaan waktu anda untuk tidur.
• Emosi
Suasana hati, marah, cemas dan stres dapat menyebabkan seseorang tidak bisa tidur atau mempertahankan tidur.
• Lingkungan
Lingkungan yang tidak kondusif seperti di dekat bandara atau di tepi jalan-jalan umum atau di tempat-tempat umum yang menimbulkan kebisingan.
• Obat – obatan
Penggunaan atau ketergantungan pada penggunaan obar-obat tertentu seperti golongan sedative, hipnotika dan steroid.


• Makanan dan minuman
Pola dan konsumsi makanan yang mengandung merica, gas/air yang banyak, pola dan konsumsi minuman yang mengandung kafein ,gas dll. Aktivitas. Kurang beraktivitas dan atau melakukan aktivitas yang berlebihan justru akan menyebabkan kesulitan untuk memulai tidur.


 Kegunaan Tidur
Beradaptasi terhadap rangsangan yang dapat menimbulkan kecemasan; Memperbaiki ingatan; Mempermudah mempelajari sesuatu; serta dalam mengatasi masalah-masalah yang sulit.

 Kebutuhan Tidur Rata- rata Per Hari
a. Bayi baru lahir : Lama tidur 14-18 jam/hari dengan 50% REM dan 1 siklus tidur rata-rata 45-60 menit ;
b. Bayi(s/d 1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan 20-30% REM dan tidur sepanjang malam ;
c. Todler(1-3 thn): Lama tidur 11-12 jam/hari dengan 25% REM dan Tidur sepanjang malam + tidur siang ;
d. Pra sekolah : ± 11 jam/hari dengan 20% REM ;
e. Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM ;
f. Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM ;
g. Adolescent : ± 8,5 jam/hari dengan 20% REM ;
h. Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM ;
i. Dewasa menengah : ± 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur ;
j. Dewasa tua : ± 6 jam/hari dengan 20-25% REM dan sering sulit tidur.

 Cara Mengatasi
a. Ribut :Tutup pintu ruangan; Dengarkan musik lembut ; Tutup pintu ruangan; Gunakan lampu tidur; Kurangi kebisingan ;Kurangi volume alarm/televisi/Hp; Kalau perlu pindalah keruangan yang lebih tenang ;
b. Interupsi pola kebiasaan yang dapat mengganggu pola tidur ;
c. Kalau perlu tingkatkan aktivitas pada siang hari ;
d. Kurangi intake cairan berlebihan saat menjelang tidur ;
e. Makan makanan ringan atau susu sebelum tidur ;
f. Sediakan sarana yang nyaman untuk pengantar tidur ;
g. Kurangi kecemasan ;
h. Pada klien anak-anak: Jelaskan tentang waktu malam; Bandingkan perbedaan siang dan malam; Jika terjadi mimpi buruk, anjurkan anak untuk bercerita, jelaskan bahwa mimpi itu seperti kenyataan dan anda pun mengalaminya; Gunakan lampu malam untuk mengontrol mereka; Beritahu bahwa anda selalu ada di dekat mereka ;
i. Kurangi kemungkinan kecelakaan pada waktu tidur ;
j. Berikan penyuluhan kesehatan dan kalau perlu rujukan dan kolaborasi pemberian obat ;
k. Pasien dapat tidur dalam jangka waktu 20-30 menit ;
l. Pada waktu tidur tidak sering terbangun ;
m. Jika terbangun akan mudah tidur kembali ;
n. Meningkatnya waktu tidur sesuai yang diharapkan ;
o. Klien mengingat kembali mimpi yang dialaminya ;
p. Klien menyatakan perasaannya sesudah tidur ;
q. Bebas dari kecemasan dan depresi ;
r. Klien dapat bekerja dengan baik dan penuh konsentrasi.



D. Pemenuhan Kebutuhan Psikologi dan Rasa Nyaman

 Pengertian
Pemenuhan kebutuhan psikologi merupakan suatu yang perlu, berguna & diperlukan sekali untuk menjaga homeostatis dalam hidup dan menjadi dorongan, tingkah laku dan sikap. Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan yang sama tapi ada kalanya satu kebutuhan lebih penting bagi sseseorang dari pada kebutuhan lainnya. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi secara sadar maupun tidak sadar, contohnya makan dan bernafas dan kadang ditentukan oleh kebudayaan dimana individu tsb tinggal. Kebutuhan juga dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal individu yang bersangkutan, meskipun pada dasarnya semua kebutuhan tersebut harus dipenuhi namun beberapa kebutuhan tersebut dapat ditunda, hal ini berdasarkan urutan prioritas kebutuhan dasar yang paling penting.
Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan sistem terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk menyesuaikan diri dengan dengan lingkungannya. Untuk mempertahankan keseimbangan tersebut manusia mempunyai kebutuhan tertentu yang harus terpenuhi dengan baik.

 Faktor- faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan psikologis dan sosiogis saling berhubungan erat dan mempunyai hubungan timbal balik. Gangguan salah satu di antara kedua jenis kebutuhan dasar tsb akan mengakibatkan apa yang disebut dengan psikomatis. Dalam ilmu psikologi modern dipahami jiwa dan raga manusia sehingga keseluruhan yang baik dapat dipecahbelahkan. Hubungan jiwa dan raga demikian erat sehingga tekanan jiwa yang kuat, dapat mempengaruhi kesehatan badan, penyakit yang psikogen
dan sebaliknya. Jika jasmani tidak sehat maka rohani ( psikis ) ikut terpengaruh, misalnya karena badan tidak sehat maka daya ingat akan lemah, kemampuan belajar dan bekerja menurun. Bila makanan tidak memenuhi gizi dapat berpengaruh pada pertumbuhan corteks, yaitu selaput luar otak, pusat keaktifan jiwa dapat tergangggu yang berakibat keaktifan jiwanya ikut lemah, sebaliknya masalah – masalah psiko / jiwa dan tekanan jiwa dapat mempengaruhi kondisi tubuh, kurang nafsu makan, daya tahan tubuh berkurang dan akibatnya penyakit lebih mudah menyerang.


 Cara Mengatasi
Beberapa cara dalam psikologi, di antaranya sebagai berikut :
1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi objek. Tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang - orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih objektif.

2. Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.

3. Sejarah Kehidupan (metode biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaaa, sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan. Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini bersifat subjektif .

4. Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan. Baik angket atau interview keduanya mempunyai persamaan, tetapi berbeda dalam cara penyajiannya. Keuntungan interview dibandingkan dengan angket, yaitu:
1. Pada interview apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas
2. interviwer(penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati interview ( responden yang ditanyai)
3. Terdapat interaksi langsung berupa face to face sehingga diharapkan dapat membina hubungan yang baik saat proses interview dilakukan.

5. Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.

6. Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.

7. Metode Analisis Karya
Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar - gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang.





8. Metode Statistik
Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau materi dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan terhadap hasil yang telah didapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar