Profil Ayy

Foto saya
Ngayogyakarta Hadiningrat, Indonesia
Seorang Mahasiswi, dari tanah perantauan, menuju Kota pelajar untuk "mengubah diri dan nasib" Remember :: all right, Kita mungkin menua dengan berjalannya waktu itu hal yang wajar, tetapi belum tentu membijak. Kita lah yang harus merubah diri kita sendiri. So, Be wise when u say anything u wanna say;) share smile, share love, share...all positive things:)

Rabu, 07 November 2012

Antara Khitanan (Circumcision) dan HIV

Khitanan atau sunat adalah suatu tindakan untuk menghilangkan atau memotong kulup, yaitu kulit yang menutupi ujung penis. Walau pada jaman dulu belum banyak yang tahu manfaat khitanan, namun kegiatan ini sudah lama menjadi bagian dari budaya dibanyak negara, termasuk Indonesia. Banyak sekali manfaat khitanan atau sunat. Terutama sekali untuk kesehatan. Misalnya resiko infeksi. Jika tidak disunat, kulit kulup akan selalu menutup kepala atau ujung penis. Hal ini mengakibatkan daerah tersebut selalu lembab sehingga kuman yang menjadi penyebab timbulnya infeksi bisa tumbuh lebih cepat. Namun jika disunat tidak ada kulup di kepala penisnya sehingga lebih mudah dibersihkan dan menjadikan daerah tersebut selalu dalam keadaan kering. Maka kuman tidak akan bisa hidup di tempat seperti itu. Ada yang lebih khusus dari manfaat khitanan, yaitu mengurangi resiko tertular HIV hingga 60%. Maka tidak mengherankan jika para ahli kesehatan sering menganjurkan kepada kaum laki-laki agar mereka mau melakukan sunat. Mereka menyadari jika antara khitanan dan HIV terdapat hubungan yang erat. Bahkan saat ini organisasi kesehatan WHO yang telah melakukan penelitian terhadap hubungan khitanan dan HIV, sering melakukan kampanye terutama di negara-negara yang jumlah penduduknya banyak terjangkit virus yang mengakibatkan AIDS ini. Khitanan dan HIV memang punya hubungan yang cukup dekat. HIV sering menular melalui hubungan seks. Sedangkan penis adalah wilayah yang sering dilewati oleh virus penyebar HIV. Jika virus tersebut masuk ke dalam kulup, maka kemungkinan untuk menularkan HIV jadi lebih besar. Namun jika tidak ada kulup karena sudah melakukan khitanan, virus tersebut tidak akan bisa tinggal di tempat tersebut dalam jangka waktu yang lama. Maka resiko tertular dari penyakit mematikan tersebut juga jadi berkurang. Di sinilah letak penting dari hubungan antara khitanan dan HIV. Banyak orang yang mengatakan meski manfaat khitanan bagus, namun menimbulkan beberapa efek yang berbahaya. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Karena bahaya sunat sering muncul karena prosesnya, bukan karena efek dari khitanan itu sendiri. Bahaya sunat bisa timbul karena alat yang digunakan untuk melakukan penyunatan atau khitanan kurang bersih atau tidak steril. Bahaya sunat yang lain bisa juga muncul karena dokter yang melakukan khitanan kurang ahli sehingga terjadi kekeliruan yang bisa berakibat sangat fatal.